A wonderful heroic story emerges in the midst of despair of The Great East Japan Earthquake. Kisah ini datang dari Minami Sanriku, Prefektur Miyagi, salah satu kota yang paling parah terkena dampak tsunami pada peristiwa gempa dan tsunami Jepang Maret 2011. Miki Endo, 24 tahun, adalah seorang pekerja publik (kalo di Indonesia cem PNS kayaknya) di Dewan Kota Minami Sanriku, divisi manajemen krisis bagian pencegahan dan peringatan bencana alam. Sebuah pekerjaan yang memang sudah diidamkan nya, terhitung hingga tanggal 11 Maret 2011 ia sudah 4 tahun mendedikasikan karir nya di bidang itu. Miki berkata ia bangga dengan pekerjaan nya untuk memperingatkan penduduk kota pada saat bencana terjadi.
11 Maret 2011, Miki Endo berangkat untuk bekerja seperti biasanya menuju kantor dewan kota. Ia merasa cemas, karena sebelumnya wilayah Tohoku kerap dilanda gempa. Dan ternyata, pukul 14:46 waktu setempat, terjadi sebuah guncangan dahsyat, sebuah gempa bumi yang akan dikenal sebagai gempa terkuat yang pernah Jepang hadapi. Kota Minami Sanriku bergetar hebat, dikarenakan posisinya yang dekat dengan pusat gempa, setelah guncangan berhenti, Miki segera bergegas menuju sistem peringatan yang terhubung dengan pengeras suara, ia tau bahwa ada ancaman lain yang lebih dahsyat yang akan datang, yaitu tsunami.
Foto diatas adalah departemen manajemen krisis Kota Minami Sanriku, tempat Miki Endo bekerja sebelum diterjang tsunami pada peristiwa 3.11. Gempa ber-magnitudo 9.0 - 9.1 itu memicu tsunami yang diperkirakan akan menerjang seluruh pantai timur laut Jepang dalam waktu kurang dari setengah jam. Di lantai 2 bangunan tersebut, Miki, melalui pengeras suara, segera memperingatkan seluruh penduduk kota untuk menuju dataran tinggi untuk menghindari tsunami. Meski sudah menyelesaikan kewajiban nya untuk memperingatkan orang2, Miki masih terus berjaga di pos nya sambil terus mengulang peringatan nya. Tak lama kemudian, dalam hitungan menit, bangunan kantor tempat Miki bekerja sudah dikepung oleh air lautan yang mengalir dengan deras.
Kini sudah terlambat bagi orang2 di kantor tersebut, termasuk Miki untuk melakukan evakuasi. Miki masih terus mengulang peringatan nya dan berharap para penduduk yang masih punya kesempatan untuk menyelamatkan diri agar segera lari ke bukit. Lalu, tanpa diduga, datang gelombang kedua yang jauh lebih besar yang menelan seluruh kota, 40 orang yang terjebak di bangunan kantor tersebut melarikan diri ke atas atap, Miki masih terus mengulang peringatan nya meski terdengar di belakang ada orang yang berkata "sudah cukup! ayo segera evakuasi (ke atas atap)!" ...
Dari 40 orang yang terjebak di bangunan tersebut, hanya 11 orang yang berhasil di selamatkan, pada saat gelombang tsunami mencapai puncaknya mereka berpegangan pada antena bangunan. Air laut berwarna kehitaman yang mengalir dengan deras membuat bangunan 3 lantai tersebut terendam sepenuhnya. Berikut adalah foto yang berhasil diambil oleh salah satu orang yang naik ke atap bangunan pada saat gelombang kedua menghantam.
Setelah tsunami mereda, upaya pencarian dan evakuasi dimulai. Terlihat bangunan kantor itu yang kini tinggal sebatas rangka nya saja yang masih berdiri.
Keberadaan Miki Endo masih tidak diketahui, ia termasuk ke dalam orang yang tersapu gelombang tsunami. Jasadnya ditemukan 43 hari kemudian di dasar Teluk Shizugawa, dekat kota Minami Sanriku, tempat dimana ia menghabiskan 1 tahun terakhir karir nya sebagai pekerja publik bagian pencegahan dan peringatan bencana alam. Kota itu tersapu habis, namun berkat kegigihan Miki yang terus-menerus memperingatkan para penduduk agar melarikan diri bahkan pada saat tsunami menerjang, 10.000 penduduk kota selamat.
1 tahun setelah kejadian bencana 3.11, kisahnya dipublikasikan sebagai bahan ajar untuk moral teaching, di SD hingga SMA dan kampus negeri di Prefektur Saitama, dengan judul "The Voice of an Angel". Sebuah contoh yang menggambarkan semangat dan dedikasi untuk berkontribusi kepada masyarakat. 10 tahun pasca The Great East Japan Earthquake, Kota Minami Sanriku telah bangkit. Dewan kota telah setuju bahwa mereka akan menjaga dan merawat rangka bangunan balai kota tempat Miki Endo bekerja, sebagai simbol peringatan.
Suara peringatan dari Miki Endo itu kini disimpan dan dijaga, di video di bawah ini kita masih bisa mendengar suara nya pada saat Miki Endo masih berusaha mencoba memperingatkan penduduk kota agar segera melakukan evakuasi.
“You cannot save people who do not want to be saved," said Magnus. "You can only stand by their side and hope that when they wake and realize they need saving, you will be there to help them.”
― Cassandra Clare, Chain of Iron
Minami Sanriku, 10 years after The Great East Japan Earthquake (https://twitter.com/the_japan_news/status/1315542720178397187)
Pic references (in order):
TOP Topics documentary, "Tsunami Japan 2011 - Minamisanriku (The voice of Angel)" - also for the 3rd, 4th and last pic
http://paleotsunami.blogspot.com/2011/04/minami-sanriku-update.html
Content references:
תגובות